Eun Jo masuk ke sebuah pameran yang memamerkan lukisan artis favorit Ki Hoon. Hyo Sun yang melihatnya, masuk dan mendekatinya. Hyo Sun mengatakan kalau dirinya sudah lama berada di pameran itu. Dia juga mengatakan kalau dirinya dan Ki Hoon sedang berkencan.
Hyo Sun memandang Eun Jo lebih dekat untuk melihat reaksinya. Eun Jo terpukul mendengar hal itu namun dia tetap memasang wajah datar. Hyo Sun bertanya apakah Eun Jo berpikiran kalau dia sedang berbohong. Tapi Eun Jo malah berjalan untuk melihat lukisan yang lain.
Hyo Sun mengantarkan Eun Jo pulang. Dalam perjalanan, Hyo Sun mengatakan kalau Eun Jo tidak berhubungan dengan Ki Hoon sehingga tidak tahu kalau mereka pacaran. Eun Jo tidak mengatakan apa pun. Hyo Sun menoleh dan melihat Eun Jo tidur. "Aku tahu dia ingin bertanya." pikir Hyo Sun. "Tapi dia malah berpura-pura tidur. Jika ia bertanya padaku, aku akan menceritakan segalanya".
Itulah Eun Jo, sampai kapan pun dia tidak akan membiarkan Hyo Sun berada di atas. Mendadak, Hyo Sun menghentikan mobilnya dan membuat Eun Jo bangun dari tidur palsunya. Ada sesuatu yang ingin dikatakan Hyo Sun sebelum mereka sampai di rumah. Eun Jo marah dan kembali memejamkan matanya. Hyo Sun meminta Eun Jo membelanya karena ia memiliki utang kartu kredit segunung dan itu membuat Dae Sung marah. Dia bahkan tidak tahu sudah menghabiskan berapa banyak uang. Eun Jo tidak mempunyai keinginan membantu Hyo Sun. Eun Jo meminta Hyo Sun menjalankan mobil. Tapi Hyo Sun malah bersikap sinis pada Eun Jo. Eun Jo keluar dari mobil. Hyo Sun ikut turun dari mobil dan memanggil Eun Jo. Eun Jo tetap berjalan dengan acuh. Hyo Sun mengejarnya dan memegang tangan Eun Jo. Eun Jo menghempaskan tangan Hyo Sun dan menyuruh Hyo Sun bicara.
"Ayah sedang menungguku dengan tongkat, apa kau akan membiarkan aku dipukul?" tanya Hyo Sun.
"Apa cita-citamu? Apa rencanamu untuk masa depan? Kau tidak memiliki rencana atau ambisi." Eun Jo menantang Hyo Sun.
"Jika aku punya, apa kau ingin tahu? Apa kau bertanya padaku karena ingin tahu? Tidak! Kau hanya ingin menjadi Nona Sempurna dan ingin menghentakkan kaki padaku bukan!"
"Apa kau ingin terus menari balet?" tanya Eun Jo.
"Aku tidak akan ikut audisi jika tidak ingin terus menari." Hyo Sun emosi.
""Lalu kenapa kau jatuh? Kenapa kau tidak pernah terpilih walau hanya sekali? Apa kau pernah berlatih dengan seluruh usahamu?"
"Tentu saja!" Hyo Sun berteriak.
"Lalu, kenapa kakimu masih bersih dan mulus?" tanya Eun Jo. Hyo Sun diam. "Penari balet jatuh berulang kali, lalu kenapa kakimu seperti tidak pernah terbaret? Kau tidak berlatih kan? Sebenarnya kau tidak ingin menari balet kan? Kau tidak punya cita-cita. Kau tidak punya rencana atau tujuan. Satu-satunya yang kau tahu adalah menggunakan kartu kredit dan menghabiskan uang keluargamu."
"Apa kau sudah selesai bicara?" tanya Hyo Sun berkaca-kaca. Eun Jo meminta Hyo Sun jangan menangis di depannya karena itu sangatlah mengganggu dirinya.
Sampai di rumah, Hyo Sun dihukum sang ayah. Dae Sung mengeluarkan tongkatnya dan memukul betis Hyo Sun. Kang Sook datang dan menyuruh Hyo Sun keluar. Dengan linangan air matanya, ia merayu Dae Sung tapi ia malah membuka kesalahan Hyo Sun yang lebih besar. Tanpa mereka ketahui, Hyo Sun mendengar pembicaraan mereka dari luar.
Di kamar, Eun Jo tidak senang kala mengingat pengumuman Hyo Sun tadi kalau dia dan Ki Hoon pacaran. Eun Jo membuka lemarinya dan melihat tas yang membawanya kembali ke sebuah kenangan saat terakhir kali dia menggunakan benda itu. Tak lama setelah kepergian Ki Hoon, Eun Jo memutuskan untuk kabur. Langkahnya terasa berat dan dia menangis. Eun Jo melihat paviliun dimana ia pernah melihat Ki Hoon menyanyi. Dae Sung mendekati Eun Jo. Dae Sung punya firasat kalau Eun Jo akan pergi. Setelah Ki Hoon pergi, Dae Sung mengkhawatirkan Eun Jo. Eun Jo meminta Dae Sung untuk membiarkannya pergi.
Dae Sung tidak mengizinkan Eun Jo pergi. Eun Jo mengatakan kalau dia akan menemukan jalannya. Dae Sung berjanji akan membiarkan Eun Jo pergi saat waktunya sudah tiba dimana dia sudah tidak mengkhawatirkan Eun Jo lagi. Dae Sung pun meminta Eun Jo untuk mempercayainya dan mengambil tas Eun Jo.
Saat makan malam, Eun Jo membicarakan bisnis dengan Dae Sung sedangkan Hyo Sun hanya diam saja. Eun Jo ingin mencari seseorang yang bisa menangani masalah penjualan perusahaan sehingga ia bisa lebih fokus melakukan penelitian pada ragi. Dae Sung terlihat ragu karena tidak memiliki ambisi untuk membesarkan perusahaan. "Lalu untuk apa aku disini? Apakah kau akan mengabaikanku dan kemampuanku?" Eun Jo menantangnya. Dae Sung tertawa.
Semenara itu Kang Sook dan Hyo Sun sibuk dengan urusan mereka. Kang Sook ingin melihat barang-barang Hyo Sun dan senang sama tas yang dibelikan Hyo Sun untuknya. Tapi dia meminta barang Hyo Sun yang lain. Kang Sook mulai mencoba beberapa tas tangan Hyo Sun. Hyo Sun sebenarnya sadar betapa licik sang ibu tiri tapi ia akan tetap memberikan apa yang diinginkan Kang Sook karena ia merasa perlu membeli kasih sayang.
Di sisi lain, Eun Jo mencoba belajar tapi ia tidak bisa konsentrasi. Mendadak ia mendengar Hyo Sun sedang berbicara di telpon. Ia mengintipnya. Hyo Sun sedang diganggu oleh salah satu penggemarnya dan beranjak untuk berbicara dengannya di gerbang. Pria ini jatuh cinta pada Hyo Sun tapi Hyo Sun malah menyakitinya dan menyuruhnya pergi.
Setelah pria itu pergi, Hyo Sun kembali ke rumah tapi pria itu meneleponnya lagi dan memberitahu kalau ban mobilnya kempes. Hyo Sun menyuruhnya pergi ke bengkel dekat stasiun. Setelah Hyo Sun masuk ke rumah, Eun Jo bergegas mengejar pria itu. Eun Jo berpikir kalau pria itu adalah Ki Hoon padahal bukan. Pria itu adalalah Hyung Ku.
Eun Jo mengayuh sepedanya dan sepanjang perjalanan ia terus saja memikirkan Ki Hoon tapi sesampainya di sana ia tidak menemukan siapa pun. Eun Jo pikir dia sudah kehilangan Ki Hoon untuk kedua kalinya. Ia pulang dengan perasaan kecewa.
Ki Hoon sendiri baru kembali dari Amerika. Ia langsung bertemu dengan ayahnya, Presiden Hong. Presiden Hong memanggilnya pulang setelah 8 tahun. Ia juga memasukkan nama Ki Hoon ke dalam perusahaan. Ki Jung telah menguasai perusahaan dan menarik semua orang ke sisinya sehingga Presiden Hong tidak punya kaki tangan lagi.
Ki Hoon menyerahkan sebuah dokumen pada ayahnya. Presiden Hong menerima dokumen itu dan meletakkannya di meja lalu membicarakan masalah yang lebih penting. Ki Hoon terlihat marah dan putus asa, ia menginap di hotel. Di majalah, ia melihat artikel tentang Dae Sung dan Eun Jo. Ki Hoon meraih teleponnya tapi ia ragu untuk menelepon. Tapi ia akhirnya menelepon Dae Sung juga.
Ketika Joon Soo sedang bertengkar dan membuat temen bermainnya menangis, seorang pria menghampirinya. Pria itu adalah Han Jung Woo. Joon Soo langsung masuk ke rmhnya. Ketika melihat paman Hyo Sun, Jung Woo langsung memberi hormat dengan gaya khas militer yg mengindikasikan kalau mereka ada di unit yg sama di militer.
Jung Woo melihat Eun Jo dan langsung terpesona. Dia pun mengikuti pebisnis yg sedang diberikan tur oleh Eun Jo tentang perusahaan anggur Dae Sung. Mereka masuk ke gudang anggur. Eun Jo meminta pebisnis untuk tenang dan mendengarkan anggur yang sedang berfermentasi. Eun Jo terdiam. Dia ingat kenangannya dengan Ki Hoon. Matanya berkaca-kaca. Dae Sung mengerti dan langsung mengambil alih pekerjaan Eun Jo. Dae Sung menepuk pundak Eun Jo dan menyuruhnya mengantar para pebisnis itu ke ruang ragi. Eun Jo melewati Jung Woo namun tak mengenalinya.
Hyo Sun ikut audisi balet tapi ia terjatuh, ia langsung didiskualifikasi. Hyo Sun meminta satu kesempatan tapi tidak diberikan. Hyo Sun menari tapi lagi-lagi terjatuh, ia menangis. Ia teringat kata-kata Eun Jo.
Kang Sook menunggui Hyo Sun audisi. Sambil menunggu Hyo Sun selesai audisi, dia menelpon dengan seseorang sambil marah-marah. Hyo Sun mendengarnya dan bertanya dengan siapa ibunya marah-marah. Hyo Sun mengira Ibunya bertengkar dengan Eun Jo, Kang Sook langsung mengiyakan.
Dae Sung punya kandidat yang cocok untuk menduduki posisi marketing tapi Eun Jo bilang dia akan mewawancarai dua kandidat pilihannya besok. Dae Sung menambahkan kandidat ke dalam daftar wawancara meski ia tak tahu siapa. Dae Sung tidak mau Eun Jo menghabiskan masa mudanya dengan membantunya di perusahaan. Eun Jo lalu mengatakan kalau dia berada di situ bukan hanya untuk membantu Dae Sung tapi dia juga sedang menunggu, Eun Jo mengingatkan Dae Sung akan janjinya. Dae Sung pernah berjanji akan melepaskan Eun Jo jika waktunya sudah tepat. Eun Jo bicara dengan Dae Sung. Eun Jo mengatakan jika ia berhasil dalam penelitiannya tentang ragi maka ia akan bisa membayar hutangnya pada Dae Sung. Dae Sung cemas karena Eun Jo berpikiran bahwa semua yg telah ia berikan dianggap Eun Jo sebagai hutang. Tapi Dae Sung tak bisa berbuat apa-apa. Dae Sung sebenarnya terluka karena Eun Jo menganggap semua itu hutang.
Eun Jo berjalan keluar, Jung Woo yang sedang mengangkat kayu menghalangi jalannya. Jung Woo meletakkan kayunya ketika Eun Jo menyuruhnya jalan duluan. Jung Woo bertanya apa Eun Jo tidak mengenalinya. Eun Jo berbalik, Eun Jo sama sekali tidak mengenali Han Jun Woo, yg dulunya gendut kini berubah menjadi pria tampan. Eun Jo pergi. Jung Woo menyusulnya lalu mengenalkan namanya. Tapi itu semua tidak mengingatkan Eun Jo padanya.
Ki Hoon muncul setelah 8 tahun menghilang. Hyo Sun yg pertama kali melihatnya langsung menyapa dan memeluknya sementara itu, Jung Woo mengenalkan dirinya lebih spesifik lagi, ia bilang ia adalah Han Jung Woo yg dulu tinggal bersama Tuan Jang tapi Eun Jo tak mendengarnya karena melihat Ki Hoon datang dengan Hyo Sun sambil berpegangan tangan. Ini sangat memukulnya. Eun Jo kembali seperti dulu.
Ki Hoon dan Eun Jo saling memandang sementara Hyo Sun dan Jung Woo memandang mereka dengan penuh rasa penasaran. "Wajah yang aku kenal, kau adalah saudara Hyo Sun bukan. Apakah kau ingat aku?" tanya Ki Hoon. Eun Jo tetap memandang Ki Hoon dengan tatapan menuduh. Tidak tahu sumber kemarahan Eun Jo, Ki Hoon balas menatap Eun Jo dengan tidak nyaman. Sementara itu Hyo Sun heran karena Eun Jo bersikap seperti itu. Eun Jo pun menyapa Ki Hoon seperti ia baru kenal dengan Ki Hoon. Ki Hoon membalasnya dengan penuh kecewa.
Karena dua kandidat Eun Jo tidak muncul, maka wawancara dilanjutkan untuk yang ketiga. Suasananya agak aneh soalnya Eun Jo memperlakukan Ki Hoon seperti orang asing ketika memulai sesi wawancara. Dia bertanya kenapa Ki Hoon mau bekerja di tempat seperti ini. Ki Hoon menjawab: “Aku akan bekerja keras. Kau tidak akan mau membiarkanku pergi. Kalau aku kelihatannya akan pergi, kau akan memperlakukanku lebih baik. Aku pernah tinggal disini dan hal itu adalah asset terbesar buatku.” Eun Jo tidak tahan menanyakan pertanyaan lain misal, apakah dia pergi ke Amerika setelah keluar dari militer serta pertanyaan lain. Semua itu dijawab Ki Hoon sambil terus memandangi Eun Jo.
Dan pertanyaan paling mendasar, apakah Ki Hoon pernah kembali selama tinggal di Amerika? Eun Jo menahan nafas. Ki Hoon menjawab kalau dia pulang setiap liburan. Jawaban ini juga membuat Dae Sung mengomel karena dia tidak pernah menelpon. Ki Hoon menjawab kalau dia selalu sibuk jika sedang liburan di Korea.
Hyo Sun menerima hasil audisinya – gagal lagi – dan kata-kata Eun Jo bergema di telinganya. Ki Hoon menemuinya di pinggir sungai dan menebak kalau dia sedang kesal karena gagal lagi. Dia menenangkan Hyo Sun dan berkata kalau dia pasti berhasil suatu hari nanti. Kalau pun tidak, tidak terlalu buruk karena dunia penuh dengan hal yang menyenangkan dan menarik.
Hyo Sun bertanya Ki Hoon pergi kemana dan saja. Dia juga mendesah kalau dia tidak punya cita-cita dan tidak punya tujuan. “Apakah orang sepertiku mampu menjalani hidup yang menyenangkan?” Dia meminta Ki Hoon untuk memberitahunya kalau bulan itu datar, seperti yang dia lakukan dulu.
Ki Hoon berkata kalau dia bisa mendapatkan semuanya secara bertahap ketika dia mulai menjalani hidupnya. Mendengar kalimat ini, Hyo Sun menyandarkan kepalanya di bahu Ki Hoon dan berkata, “Kau milikku, Kak. Kenapa kau baru datang sekarang?” Mereka duduk di pinggir sungai. Pemandangan ini dilihat oleh Eun Jo yang mengendarai mobilnya.
Sebagai hasilnya, Eun Jo menjauhkan diri saat dia, Dae Sung, dan Ki Hoon membicarakan strategi marketing. Ki Hoon menyampaikan idenya untuk iklan tv. Eun Jo meminta detail biaya untuk iklan tv lalu pergi. Dia mencoba idenya dengan memotret Hyo Sun sebagai modelnya. Eun Jo mendapatkan hasil dan bilang pada Hyo Sun dengan nada tidak enak, “Kau cukup cantik.” Hyo Sun terlihat melongo dan meminta Eun Jo mengulangi kata-katanya. Eun Jo bertanya apakah ini untuk pertama kalinya ada orang yang bilang dia cantik. Meski begitu, Hyo Sun tetap tersenyum.
Saat Ki Hoon menyerahkan biaya iklan tv, Eun Jo menolaknya. Dia menelusuri daftar itu dan mencoret hal yang tidak mereka perlukan. Eun Jo meminta Ki Hoon untuk mengulangi daftar itu. Ki Hoon tidak bisa mengerti kenapa Eun Jo memperlakukannya dengan dingin dan bertanya, “Apa ada hal lain yang mau kau katakan?” Eun Jo bilang tidak jadi dia lantas pergi.
Jung Woo diajak oleh paman Hyo Sun ke sebuah jalan kecil dikelilingi hutan dengan membawa beberapa gentong anggur. Ia menyuruh Jung Woo turun dan menelpon bila ada sesuatu yg mencurigakan. Gak lama setelah itu paman Hyo Sun kembali tanpa gentong anggur. Jung Woo sedikit heran.
Malam itu, Dae Sung berkata kalau dia akan menempatkan Hyo Sun untuk bekerja di perusahaannya yang membuat kedua bersaudari itu tidak senang. Dia tidak ingin digoyang oleh istrinya lagi dan meminta Eun Jo untuk menemukan pekerjaan yang tepat buat Hyo Sun.
Menariknya, Kang Sook masih mengunjungi Jang yang masih mencintainya dan berkata kalau mereka sebaiknya kembali bersama. Kang Sook mendorongnya dan memberitahunya kalau dia datang bukan karena masih mencintainya tapi dia perlu tempat untuk mengekspresikan diri. Dia mati kalau terus berpura-pura sebagai istri yang baik. Dengan Jang, dia bebas melakukan apa saja.
Dia masih harus khawatir pada Dae Sung saat dia pulang telat malam itu dan berbau alkohol. Untungnya, Dae Sung sedang merasa sangat khawatir ketika mereka mendapat telpon dari teman Hyo Sun kalau sekarang dia sedang pingsan akibat terlalu banyak minum. Eun Jo dan Ki Hoon telah pergi untuk menjemputnya.
Di dalam mobil, Ki Hoon mencoba bercakap dengan Eun Jo dan bertanya apa dia ingat semuanya. Eun Jo berpura-pura tidur untuk menghindari percakapan dan mereka berkendara dalam diam. Setelah mereka kembali, Ki Hoon membawa Hyo Sun ke kamarnya. Dia kemudian menyelimutinya setelah Ki Hoon keluar.
Eun Jo keluar dan menemukan Ki Hoon masih berdiri di halaman. Dia berdiri disana seolah lupa bagaimana cara berjalan. Dia memandang Eun Jo dan mereka pun saling pandang. Tapi Eun Jo cepat-cepat menghindar. Ki Hoon bertanya, “Apa benar tidak ada yang ingin kau sampaikan padaku?” Ki Hoon menarik tangan Eun Jo dan membawanya ke gerbang depan.
Ki Hoon: “Apa benar-benar tidak ada yang ingin kau katakan padaku, kau gadis mengerikan!”
Eun Jo: “Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan.”
Ki Hoon: “Gadis mengerikan. Kau berpura-pura tidak mengenaliku?”
Eun Jo: “Apakah aku harus bersikap seperti yang aku lakukan?”
Ki Hoon: “Tidakkah kau tahu betapa aku…”
Eun Jo: “Diam kau!”
Ki Hoon: “Apa?”
Eun Jo: “Bajingan!”
Ki Hoon: “Apa?”
Eun Jo: “Siapa Hyo Sun, dan siapa aku? Aku tidak tahu ini tapi kau bajingan!”
Tiba-tiba saja, Ki Hoon mengerti dan berkata, “Bukan begitu.” Eun Jo tidak memercayainya, jadi dia menekankan lagi, “Hyo Sun bukan orang yang aku cinta. Bukan dia. Itu tidak benar.”
Eun menantang apakah Hyo Sun juga berpikir kalau itu tidak benar. Ki Hoon menjawab, “Aku memberitahumu kalau itu tidak benar!” Eun Jo tidak bergerak dan berkata, “Siapa kau? Kau dipecat. Jangan menginjakkan kakimu di rumah ini lagi.” Dan Eun Jo pergi dan mengabaikan Ki Hoon yang berteriak, “Hei, hei!”
Tapi kemudian Ki Hoon berkata, “Eun Jo ya.” Eun Jo berhenti. Dan lagi, “Eun Jo ya.” Eun Jo mulai menangis dan dia membeku di tempatnya berdiri, sementara Ki Hoon masih terus memanggilnya, “Eun Jo ya. Eun Jo ya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar