Sabtu, 18 September 2010

ARTI SAHABAT EPISODE 25

Lisa dimarahi bapaknya karena ketahuan dialah yang telah menjebak Ajeng. Bapaknya Lisa yang juga Kepsek itu lalu berkata pada anak-anak kalau dia menyesal dan sangat minta maaf tentang insiden kemarin. Dia juga berkata akan berusaha keras agar Ajeng bisa kembali bersekolah. Lisa lalu pergi disusul bapaknya, sementara semuanya bersorak gembira.
   Yudha melihat uang hasil kerjanya kemarin. Uang itu sangat sedikit untuk mencari Ajeng dimana. Bahkan untuk naik ojek aja mungkin gak cukup. Nakula lalu memberikan kunci motornya, dia bilang motornya jangan dibalikin sampai Ajeng ketemu. Aldo bilang Nakula bisa boncengan sama dia.
   Pak Reza memberhentikan taksi, baru beberapa meter taksi itu jalan, Bu Amanda juga memberhentikannya. Pak Reza lalu mengajak Bu Amanda naik bersamanya mencari Ajeng. Bu Amanda menyibakkan rambutnya lalu masuk ke taksi. Bu Amanda bertanya kemana mereka mencari Ajeng, Pak Reza bilang kemanapun asal bareng Bu Amanda. Bu Amanda gak ngeh dan bertanya tadi Pak Reza ngomong apa. Pak Reza lalu mengoreksi jawabannya. Dia bilang muter-muter aja dulu. Tidak lama kemudian, Kirana dan seorang anak cheers ikut masuk ke dalam taksi itu. Kirana bilang mereka barengan aja biar cepet.
   Vita bertemu Fathir di koridor. Fathir bilang kata sekretaris ayahnya Vita hari ini supir Vita diberi tugas sesuatu, dan mengamanahi Fathir untuk menemani Vita kemanapun. Awalnya Vita menolak, Fathir lalu berjalan pergi tapi Vita lalu mengejarnya.
   Angel tiba di selasar sekolah. Dia mau mencari Ajeng tapi sudah ditinggalin anak-anak. Marco lalu datang dengan motornya dan mengajak Angel mencari bersama.
   Di jalan raya, Vita menggerutu karena udah 3 taksi lewat tapi gak ada yang berhenti. Fathir bilang mereka bukan naik taksi. Vita bilang kalau bukan naik taksi, naik apa. Fathir hanya senyum-senyum doang. Dan ternyata mereka naik angkot. Di dalam angkot, Vita berjengit jijik. Di sampingnya seorang preman bertubuh besar dengan tato di sekujur tangannya, ketiaknya yang bau membuat Vita mual. Vita mengeluh terus ke Fathir. Ditambah lagi seekor ayam mengepakkan sayapnya mendekati Vita, Vita mengusir ayam itu dengan tasnya dan memeluk Fathir. Fathir cuma senyum-senyum doang.
   Yudha duduk di ayunan. Dia bingung kemana lagi harus nyari Ajeng. Seekor kupu-kupu hinggap di tangannya, Yudha bilang kupu-kupu itu beruntung karena punya sayap. Kalau Yudha jadi kupu-kupu dia mau terbang untuk mencari Ajeng. Kupu-kupu itupun terbang pergi. Sementara Ajeng sedang duduk di bangku taman, dia menangis karena dia lelah. Semuanya jadi terasa berat ketika tidak ada Yudha. Kupu-kupu yang tadi hinggap di tangan Yudha, hinggap di tangan Ajeng. Ajeng bilang kupu-kupu itu beruntung karena punya sayap. Kalau Ajeng jadi kupu-kupu dia sekarang ingin sekali terbang ke Yudha. Kupu-kupu itu pun pergi. Ajeng memejamkan matanya, dan ketika matanya terpejam Yudha datang dan duduk di dekatnya. Menatapnya sangat lekat. Ajeng membuka matanya dan terkejut melihat Yudha. Yudha bilang dia kan mau menjadi superman untuk Ajeng, jadi kemanapun Ajeng pergi Yudha pasti datang. Yudha juga bilang Ajeng jangan pergi lagi, jangan meninggalkan Yudha lagi kalau tidak Ajeng akan menyesal karena gak bakal ada lagi cowok keren kayak dia yang naksir sama cewek nyebelin kayak Ajeng. Ajeng memukul-mukul dada Yudha lalu memeluknya. Dia menangis. Yudha bilang jangan nangis lagi karena bajunya akan jadi kotor. Yudha lalu mencium kening Ajeng cukup lama.
   Yudha tiba di selasar rumahnya, ayahnya Yudha membuka pintu dan melihat Yudha bersama Ajeng. Yudha lalu mengenalkan Ajeng sebagai pacarnya, satu-satunya wanita yang Yudha cintai. Om Darmo menghela nafas. Yudha lalu mengancam, jika kali ini ayahnya gak ngertiin, maka ayahnya akan kehilangan Yudha sama sekali. Ajeng bilang Yudha cuma bohong. Ajeng pun menarik Yudha dan berkata Yudha jangan gila begitu. Yudha bilang Ajeng yang sudah bikin dia gila, jadi Ajeng harus tanggung jawab. Om Darmo lalu memanggil Yudha, Yudha dan Ajeng kembali menghampiri Om Darmo. Om Darmo bilang kali ini dia akan mengerti Yudha. Yudha bertanya apakah ayahnya serius. Om Darmo bilang dia bisa apa. Ajeng hendak bicara tapi distop Yudha agar ayahnya tidak berubah pikiran. Yudha berterimakasih pada ayahnya. Ayahnya lalu mengajukan syarat, kalau nilai Yudha menurun, maka Yudha yang harus selalu menuruti keinginan ayahnya. Yudha menyanggupinya, dia dan Ajeng berlari ke dekat air mancur di halaman rumah Yudha. Yudha bilang ini adalah hari paling indah. Om Darmo mengintip keduanya lewat jendela sebentar dan pergi. Keduanya kembali saling ledek-ledekan seperti dulu.
   Yudha mengantar Ajeng pulang. Angel membuka pintu dan terkejut ketika melihat Ajeng. Angel pun memeluk Ajeng dan bertanya kemana saja ia selama ini. Angel sangat khawatir dengan Ajeng. Angel lalu berterimakasih ke Yudha. Yudha merendah dengan mengatakan kalau ini memang kewajibannya. Ajeng lalu berkata sekarang dia sudah punya teman curhat lagi deh. Tantenya Ajeng kaget melihat Ajeng datang. Semuanya lalu duduk di ruang tengah. Tantenya Ajeng bilang kalau Ajeng jangan pergi lagi karena Ajeng adalah amanah dari orang tuanya. Apapun masalah yang Ajeng alami harus cerita ke tantenya.
   Angel lalu bertanya selama ini Ajeng tinggal dimana. Ajeng jawab kalau selama ini dia tinggal di emperan jalan, bekerja serabutan jadi pelayan, jadi pencuci piring, dsb. Yudha yang mendengarnya terenyuh, dia menggamit tangan Ajeng dan berjanji dia akan menjaga Ajeng. Angel berkata dalam hati kalau Ajeng bahagia, dia juga bahagia. Walau sebenarnya dia iri karena Ajeng punya pacar sangat perhatian, tidak seperti Fathir yang cuek abis.
   Di dalam kamarnya, Angel menelepon Fathir dan berkata kalau Ajeng sudah ketemu. Dan Yudha yang menemukannya. Fathir berkata baguslah kalau begitu, sekarang dia sudah dekat dengan rumah. Angel ingin bicara lagi tapi sudah keburu diputus sama Fathir. Angel tersinggung. Dia harap Fathir bisa berubah pikiran telah putusin dia.
   Fathir sebenarnya sedang bersama Vita dan ingin membeli minuman untuk cewek itu. Vita mendapat telepon dari Angel kalau Ajeng sudah ketemu. Vita terperangah dan berkata sekarang dia sedang bersama Fathir nyariin Ajeng. Angel kaget, bersama Fathir? Vita lalu memutuskan sambungan telepon dan Fathir datang memberi minum. Vita bilang mereka untuk pulang saja soalnya tadi Angel nelpon kalau Ajeng udah ketemu. Fathir kaget, dia langsung khawatir karena Angel pasti sudah tahu kalau dia sudah membohonginya.
   Sementara Angel di kamarnya bergumam, kenapa Fathir harus berbohong segala?
   Di tepi jalan, Fathir memberhentikan taksi tapi Vita bilang ke supir taksi kalau mereka gak jadi naik. Eh, pas angkot datang Vita memberhentikannya. Fathir tersenyum dan berkata kalau Vita itu penuh kejutan. Keduanya jadi naik angkot deh. Di dalam angkot Vita mengantuk, dan Fathir menahan kepala Vita agar tidak jatuh. Fathir lalu menaruh kepala Vita di bahunya. Dan Fathir pun ikut tertidur. Vita membuka matanya menyadari kepalanya di bahu Fathir, dia tersenyum dan kembali memejamkan matanya. (Aku paling suka bagian ini)
   Sesampainya di rumah Vita, Vita lalu mengajak Fathir masuk tapi Fathir menolaknya karena sudah malam. Fathir melangkah pergi. Vita menggerutu karena Fathir gak mampir. Vita masuk ke dalam rumahnya dan melihat Mike duduk di ruang tamu. Vita mengeluh karena sudah malam. Mike bilang dia yang capek karena sudah menunggu satu jam. Vita bilang Mike gak ngerti keliling-keliling Jakarta, dan sekarang kaki Vita gempor banget. Mike lalu mengurut Vita. Vita yang mulai capek lalu tertidur, Mike hendak menggendongnya tapi Vita langsung bangun dan berkata jangan ngapa-ngapain. Mike tersenyum dan tetap menggendong Vita ke halaman, di halaman Mike bermain kembang api dan itu cukup menghibur Vita. Vita tersenyum dan dalam hatinya berkata kenapa Mike itu baik banget, kenapa gak jahat aja biar Vita mudah nolak Mike. Dari kejauhan Fathir melihat mereka.
   Ajeng kembali masuk ke sekolahnya dan dia dikerubungin anak-anak. Mereka minta maaf karena telah menuduh Ajeng yang bukan-bukan. Kepsek juga minta maaf pada Ajeng. Dia berjanji akan memperlakukan Lisa seperti murid yang lain. Dan berkata selama 3 bulan setiap pulang sekolah Lisa harus bersihin toilet. Lisa yang berada disana ingin berontak, tapi gak digubris.
   Fathir berdiri di ambang pintu kelas, ketika Vita datang Fathir menahan tangan Vita. Fathir meminta Vita untuk menjauh dari Mike.
   Di lapangan, Lisa meminta maaf kepada Ajeng. Yudha masih marah tapi Ajeng menyuruh Yudha berhenti. Lisa pun memeluk Ajeng dan berjanji tidak akan mengulang perbuatannya. Lisa berkata kalau Ajeng adalah teman yang paling baik dan berhati mulia.
   Angel duduk termenung lama sekali. Dia sedang muram. Marco datang dan mendorong Angel, tapi Angel beneran jatuh. Marco heran, biasanya kan Angel jagoan. Tapi sekarang Angel kayak habis diputusin aja. Angel bilang kalau dia memang habis diputusin. Marco terperangah mendengarnya.
   Di halaman sekolah, Fathir sama Mike saingan. Fathir bilang dia sudah putus dengan Angel, jadi Mike jangan deketin Vita. Pokoknya berantem. Mike bilang dia tidak akan mudah menyerah.
   Di koridor, Marco menghajar Fathir. Emosinya memuncak. Marco menagih janji Fathir kalau Fathir tidak akan menyakiti Angel. Fathir bilang ini bukan salah dia karena selama ini Marco gak pernah bertindak. Marco bilang jangan-jangan selama ini Fathir gak pernah cinta sama Angel. Fathir membenarkan kalau ia memang tidak pernah cinta sama Angel. Fathir lalu pergi meninggalkan Marco sendirian yang masih kesal.
   Di kantin sekolah, Angel curhat ke Ajeng kalau dia baru diputusin sama Fathir. Angel bilang dia sayang banget sama Fathir, tapi cinta memang tidak bisa dipaksakan. Ajeng bilang, masih banyak cowok yang lebih baik daripada Fathir buat Angel (contohnya Marco). Seseorang diam-diam merekam pembicaraan mereka.
   Yudha lagi bersihin kantin. Dan Ajeng bilang Yudha gak usah bersih-bersih. Ajeng memberikan makanan pesenan Yudha, Yudha memakannya dan memuji masakan Ajeng. Tapi Yudha minta disuapin. Ajeng menolak. Dan Yudha terus mendesak. Pas mau disuapin, Ajeng malah masukin ke mulutnya sendiri. Yudha lalu hendak menyuapi Ajeng, eh, Pak Reza datang dan menjewer kuping keduanya. Pak Reza bilang sekarang Yudha harusnya latihan dan dia sudah ditunggu. Yudha langsung berlari ke lapangan, tapi di lapangan gak ada siapa-siapa. Dia dikerjain.
   Di kelas, Lisa kembali menjadi bahan pembicaraan anak-anak. Sementara itu, Fathir menulis sesuatu ke Vita, isinya : Kasih gw kesempatan buat buktiin ke loe, gw bener sayang sama loe –Fathir. Vita menoleh ke Fathir yang duduk di belakangnya. Tidak lama kemudian, radio sekolah berbunyi yaitu suara Fathir ketika dia membentak Marco kalau dia memang tidak pernah cinta sama Angel. Setelah itu disusul suara Angel ketika dia curhat sama Ajeng kalau dia sayang banget sama Fathir. Semua kelas jadi langsung tahu kalau selama ini Angel bertepuk sebelah tangan. Angel lalu berkata ke Fathir kalau Fathir itu kejam banget. Angel lalu lari dari kelas. Fathir, Vita., Marco berlari menyusulnya.

Setelah ini aku sama sekali gak nonton, ada yang mau lanjutin??? Oia. ini bener episode terakhir bukan sih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar